Friday, January 28, 2011

Cerita Sebelum Tidur

Saya mengantuk.
Tapi saya mau cerita dulu.

Punya mainan baru ini memang enak.Tapi kalau keenakan jadinya malah kacau. Dari kantor tadi saya naik bis AC16 jurusan Lebak Bulus-Rawamangun. Dibanding Bianglala, bis PPD ini ACnya lebih dingin dan tempat duduknya pun lebih nyaman. Saya rela tak dapat duduk karena biasanya di Taman Puring juga banyak penumpang yang turun sehingga akhirnya saya toh akan duduk juga. Karena tak dapat duduk dan kebetulan bawaan saya juga agak berat, maka saya titipkan paper bag saya ke depan dekat supir. Space yang memang digunakan untuk tempat barang penumpang.

Benar kan, di Taman Puring saya dapat tempat duduk. Dan saya mengarungi macetnya jalanan dengan bekal mainan saya yang baru ini. Menyenangkan sekali. Tak terasa sudah hampir sampai di terminal Lebak Bulus dan karena banyak penumpang yang turun, sopir menghimbau agar penumpang tidak berdesakan di pintu depan karena pintu belakang juga dibuka. Akhirnya saya turun lewat pintu belakang dan langsung naik angkot putih menuju Pamulang.

Di angkot putih itu saya kembali asik dengan mainan baru. Hingga saat memasuki Pamulang saya ingat untuk mengeluarkan jaket jeans saya karena perjalanan selanjutnya harus menggunakan motor alias ojek (kebayang betapa jauhnya rumah saya, ya?). Tiba2 saya tertegun. Dimana jaket saya ya? Betapa kagetnya saya yang tiba2 baru menyadari bahwa jaket itu ada di dalam paper bag yang saya titipkan di bagian depan bis itu. Saya lupa!

Ini gawat. 100% gawat. Isi paper bag itu memang bukan barang berharga. Cuma tas kosmetik dan aksesoris, selop hitam dan jaket jeans itu. Tapi itu semua barang super duper penting buat saya. Sudah terbayang kalau betul barang2 itu hiang, betapa sedihnya saya kehilangan koleksi aksesoris saya, make up yang akhir2 ini lengkap, selop CK saya yang walaupun keluaran lama tapi kondisinya masih mulus dan tak bercela karena saya merawatnya dengan apik. Belum lagi jaket jeans warisan yang dihibahkan turun temurun dari Oma ke Mama baru ke saya.

Saya lalu teringat adik sepupu saya yang jan segtu kira2 masih di jalan. Benar saja, dia pas sedang ada di area Lebak Bulus. Langsung saja saya minta dia untuk lapor ke kantor terminal ttg barang yang tertinggal ini. Mungkin pihak manajemen terminal bisa membantu. Atas bantuan adik sepupu saya, Pak Heru-polisi terminal akhirnya saya berhasil mendapatka nomor hape si sopir.

Langsung saja saya hubungi Pak Rudy, sang sopir. Beliau berjanji akan cek di pool Rawamangun bilama terlihat barang saya yang tertinggal.

Saya menunggu dengan harap-harap cemas. Sambil merutuki diri saya yang slebor ini.

Kira2 1 jam kemudian Pak Rudy menghubungi saya dan memberitahukan bahwa barang saya ketemu. Dia bilang tidak akan menitipkan barang itu ke siapa-siapa untuk meminimalisir barang itu hilang lagi.

Saya lega luar biasa.
Saya bisa tidur dengan tenang.

Terimakasih semuanya.
Terimakasih Tuhan.

No comments:

Post a Comment