Thursday, September 03, 2009
H-I-D-U-P
Kado-kado duduk dengan manis di dalam perahu kami
Mereka tidak sabar ingin cepat sampai di pelabuhan
Ada gelang untuk mama. Ada dasi untuk papa.
Ada boneka untuk adik. Ada robot2an untuk kakak.
Ada sisir untuk tante. Ada asbak untuk om.
Ada gelas untuk tetangga. Ada toples untuk sahabat.
Kini, perahu kami berlayar di tengah laut.
Langit mendung dan berangin
Kami tetap berlayar
Kali ini langit mengirimkan hujan. Gerimis.
Pancaran kilat terlihat dari jauh.
Gelegarnya masih meredam.
Kami tetap berlayar
Lambat laun titik hujan makin deras dan tebal
Kami sulit melihat
Angin makin keras menghembus
Kami kedinginan
Gelegar petir semakin membahana
Kami ketakutan
Perahun makin berayun-ayun
Tapi kami tetap berlayar
Sekarang layar perahu kami patah 1
Membuatnya kurang seimbang dan bisa terbalik sewaktu2
Langit tidak berhenti menurunkan hujan
Bahkan semakin deras
Angin membuat ombak mengayun2kan perahu kami lebih gila lagi
Kami harus bertahan. Kami ingin bertahan.
Kami masih harus mengantar kado-kado sampai di pelabuhan
Kado-kado itu bergantung pada kami
dan mama, papa, adik, kakak, tante, om, tetangga, sahabat
menunggu kado-kado itu sampai di tangan mereka
Gelegar petir terdengar lagi.
Apakah kami bisa bertahan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment