Monday, September 28, 2009
Perahu Kertas
Gw baru aja beli ni buku di Gramed Plangi Jumat lalu sama anak2.
Dari pas terbit versi digitalnya, gw gak sabaran untuk terbit versi cetaknya. Akhirnya terbit juga..
Tadinya gw ragu mau beli cuma karena keterbatasan duit.
69ribu bukan harga yang murah buat gw saat ini.
Tapi ini buku nya Dee.
Dari dulu gw ngefans luar biasa sama karya-karyanya.
Ya bukunya, ya blog-blognya.
Lagipula kan ini buku yang uda gw tunggu-tunggu.
Akhirnya gw putuskan untuk beli juga.
Hasilnya…
Gw ngga bisa berhenti bacanya.
Dan setelah selesai gw baca pun, langsung gw ulang dari awal.
Efeknya dahsyat buat gw. 69ribu bener-bener ngga sebanding dengan isinya yang luar biasa. Gw sama sekali ngga rugi apalagi nyesel.
Sebegitu cintanya gw sama buku ini, rasanya gak rela klo gw pinjemin ke orang lain. Padahal gw bukan termasuk orang yang pelit minjemin buku.
Mungkin akan jadi suatu kebanggaan buat Dee kalau suatu saat Perahu Kertas di buat film. Tapi gw kayaknya bakal kecewa kalau itu kejadian. Sekecewanya gw nonton Twilight setelah gw lalap habis novel serialnya sampai yang Breaking Dawn. Yang uda baca bukunya (dan nonton filmnya) pasti tau maksud gw.
Wednesday, September 23, 2009
alone
sendirian di kantor
tepatnya : di grup
booking 80% finished
pake baju kaos biru belang ber-capuchon
jeans pula (pede bgt ga tuh)
mana tau ternyata pres dir-nya masuk?
akhirnya ganti celana warna coklat
matching bgt ga tuh
spatu charles n keith gw yg putih gone..
padahal rabu lalu masih ada
ga gw bw pulang juga
moga-moga cuma dipinjem
Lebaran = Liburan
What kind of Liburan do you expect when you are already a mom?
i mean, a mom with 2 kids below 4?
i spent this libur lebaran in my mom's house
gave my all to my beloved princes
i also visited my uncle who lives at Depok
so much fun!
i mean, a mom with 2 kids below 4?
i spent this libur lebaran in my mom's house
gave my all to my beloved princes
i also visited my uncle who lives at Depok
so much fun!
Thursday, September 17, 2009
Terpaksa Cuti
Zefanya pilek, Cameron pilek plus batuk.
Duh, sedihnya.
Padahal besok ada rencana 'pulang kampung' ke rumah nyokap.
Rencana tinggal rencana.
Terpaksa cuti deh hari ini.
Duh, sedihnya.
Padahal besok ada rencana 'pulang kampung' ke rumah nyokap.
Rencana tinggal rencana.
Terpaksa cuti deh hari ini.
Wednesday, September 16, 2009
MACET
Tuesday, September 15, 2009
Photo Session
Thursday, September 10, 2009
Gw gak pernah suka d'masiv, tp lirik lagu yg ini bagus
tak ada manusia yang terlahir sempurna
jangan kau sesali segala yang telah terjadi
kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini tak ada artinya lagi
syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik
tak ada manusia yang terlahir sempurna
jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah…
jangan kau sesali segala yang telah terjadi
kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini tak ada artinya lagi
syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik
tak ada manusia yang terlahir sempurna
jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah
Jangan menyerah…
Wednesday, September 09, 2009
H-I-D-U-P 2
Hujan mereda
Angin tak lagi bertiup kencang
Ombak mulai tenang
Kami bernafas lega
Tapi langit masih mendung
Petir masih menggelegar
Hujan bisa datang lagi
Ombak bisa mengamuk lagi
Kami mengirim kode minta pertolongan
Untuk setiap kapal yang mungkin lewat
Satu kapal warna biru mendekat
‘kapal kami terlalu sempit untuk menampung kalian semua’ katanya
lalu mereka pergi
kapal merah melihat kami
‘maaf, kapal kami hanya untuk para pembesar saja’katanya
lalu mereka pergi
kapal hitam melihat dari jauh
‘tujuan kita tak searah’ katanya
mereka pun pergi
oh,
adakah kapal yang mau menolong kami
sebelum hujan turun lagi
sebelum ombak mengamuk lagi
sebelum angin berhembus lagi…
Angin tak lagi bertiup kencang
Ombak mulai tenang
Kami bernafas lega
Tapi langit masih mendung
Petir masih menggelegar
Hujan bisa datang lagi
Ombak bisa mengamuk lagi
Kami mengirim kode minta pertolongan
Untuk setiap kapal yang mungkin lewat
Satu kapal warna biru mendekat
‘kapal kami terlalu sempit untuk menampung kalian semua’ katanya
lalu mereka pergi
kapal merah melihat kami
‘maaf, kapal kami hanya untuk para pembesar saja’katanya
lalu mereka pergi
kapal hitam melihat dari jauh
‘tujuan kita tak searah’ katanya
mereka pun pergi
oh,
adakah kapal yang mau menolong kami
sebelum hujan turun lagi
sebelum ombak mengamuk lagi
sebelum angin berhembus lagi…
Thursday, September 03, 2009
H-I-D-U-P
Kado-kado duduk dengan manis di dalam perahu kami
Mereka tidak sabar ingin cepat sampai di pelabuhan
Ada gelang untuk mama. Ada dasi untuk papa.
Ada boneka untuk adik. Ada robot2an untuk kakak.
Ada sisir untuk tante. Ada asbak untuk om.
Ada gelas untuk tetangga. Ada toples untuk sahabat.
Kini, perahu kami berlayar di tengah laut.
Langit mendung dan berangin
Kami tetap berlayar
Kali ini langit mengirimkan hujan. Gerimis.
Pancaran kilat terlihat dari jauh.
Gelegarnya masih meredam.
Kami tetap berlayar
Lambat laun titik hujan makin deras dan tebal
Kami sulit melihat
Angin makin keras menghembus
Kami kedinginan
Gelegar petir semakin membahana
Kami ketakutan
Perahun makin berayun-ayun
Tapi kami tetap berlayar
Sekarang layar perahu kami patah 1
Membuatnya kurang seimbang dan bisa terbalik sewaktu2
Langit tidak berhenti menurunkan hujan
Bahkan semakin deras
Angin membuat ombak mengayun2kan perahu kami lebih gila lagi
Kami harus bertahan. Kami ingin bertahan.
Kami masih harus mengantar kado-kado sampai di pelabuhan
Kado-kado itu bergantung pada kami
dan mama, papa, adik, kakak, tante, om, tetangga, sahabat
menunggu kado-kado itu sampai di tangan mereka
Gelegar petir terdengar lagi.
Apakah kami bisa bertahan?
Subscribe to:
Posts (Atom)